Negara, 05 Maret 2025 – Bertempat di ruang sidang Pengadilan Agama Negara, telah dilaksanakan kegiatan bulan Ramadhan yang dimulai dengan sholat dzuhur berjamaah, diikuti dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ibu Lissa Dewi Andini, S.H., Hakim Pengadilan Agama Negara  Dalam tausiyah kali ini, Ibu Lissa Dewi Andini mengungkapkan tentang “Orang yang meiliki Rasa Sombong Pada Diri.”
Di tausiyah ini  Ibu Lissa Dewi Andini menceritakan Bahwasanya orang yang berakhlak tercela biasanya memiliki keangkuhan, atau memandang dirinya jauh lebih baik dari manusia lainnya. Padahal di mata Allah SWT, semua makhluk di muka bumi ini memiliki kedudukan yang setara. Tak ada yang lebih tinggi maupun rendah kecuali akhlaknya. Agar bisa menghilangkan penyakit hati seperti kebencian, kesombongan dan rasa dendam. Semua manusia sudah sepatutnya menyadari bahwa dirinya bukanlah makhluk sempurna.

Dimana seharusnya Menanamkan sikap akhlakul karimah layaknya rendah hati sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Karena orang yang senantiasa rendah hati akan terbebas dari keinginan untuk meninggikan dirinya. Ia menyadari apa yang dimilikinya dunia ini maupun nyawa hanya titipan Allah.
Tak hanya manfaat di dunia saja namun juga di akhirat kelak. Selain memperoleh keberkahan hidup, pahala dari Allah SWT tentu akan selalu tercurahkan.
Diakhir tausiyahnya Ibu Lissa Dewi Andini menegaskan lagi, Itulah mengapa sebagai manusia kita dianjurkan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.  Dan selalau mengajak sesama manusia agar menanamkan sikap rendah hati. (nfz)

 

Negara, 05 Maret 2025 – Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, dan Sekretaris Pengadilan Agama Negara mengikuti Pencanangan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Tahun 2025 secara daring, yang digelar sebagai bagian dari upaya Mahkamah Agung RI memperkuat sistem peradilan yang bebas dari penyuapan.

Acara dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Hymne Mahkamah Agung RI, dilanjutkan dengan pembacaan SK Penunjukan Satker Pelaksana SMAP oleh Arif Budiman, Lc., M.A.Hk, Hakim Yustisial Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Sugiyanto, S.H., M.H., Sekretaris Mahkamah Agung, selaku Plt. Kepala Badan Pengawasan, menegaskan pentingnya penerapan SMAP untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas di lingkungan peradilan.

Dr. Heru Pramono, S.H., M.Hum., Panitera Mahkamah Agung, memberikan testimoni mengenai penerapan SMAP di Kepaniteraan, sementara Marsekal Muda TNI Dr. Yuwono Agung Nugroho, S.H., M.H., Direktur Jenderal Badilmiltun, mengucapkan selamat kepada satuan kerja yang telah sukses melaksanakan SMAP 2024.

H. Bambang Myanto, S.H., M.H., Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, menekankan bahwa SMAP bukan hanya tentang pencegahan korupsi, tetapi juga tentang membangun budaya integritas. Drs. H. Muchlis, S.H., M.H., Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama, juga menyampaikan pentingnya implementasi SMAP di peradilan agama.

Acara ditutup dengan penjelasan tentang kriteria pra-kualifikasi dan tahapan penilaian SMAP oleh Muhammad Jauhar Setiady, S.H., M.H., Ketua Kelompok Kerja SMAP Tahun 2025, dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Nahison Dasa Brata, S.H., M.Hum., Hakim Tinggi Pengawas Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Pencanangan SMAP ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Mahkamah Agung dalam mewujudkan peradilan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

 

Negara, 4 Maret 2025. Pengadilan Agama Negara kembali mengadakan kegiatan Ramadhan yang dilaksanakan di ruang sidang. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan shalat dzuhur berjamaah pada pukul 12.40 WITA. Wakil Ketua Pengadilan Agama Negara, Khairi Rosyadi, S.H.I bertindak sebagai imam pada shalat dzuhur ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausyiah dari Wakil Ketua. Ia mengingatkan untuk mengisi bulan ramadhan dengan  sebaik-baiknya karena semua amalan akan dilipatgandakan. apabila tahun lalu ibadah kurang maksimal,  maka tahun ini harus maksimal.Tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu.
Lanjut ke isi tausyiah yang disampaikan oleh Wakil Ketua yaitu tentang 6 hak sesama muslim. Pertama mengucap salam bila bertemu dan wajib membalas salam tersebut. Kedua memenuhi undangan karena itu wajib jika tidak berhalangan hadir . Ketiga mendoakan orang yang bersin, apabila ada orang bersin dan mengucap alhamdulillah maka kita wajib menjawab yarkamukallah. Keempat menengok orang yang sakit dengan mendoakan dan memberi motivasi.  Kelimabmengantar jenazah ketika akan dikubur.  Dan yang terakhir sebagai muslim kita harus senang jika saudara kita mendapat kebahagiaan. (yas)